Waktu itu kerjaan lagi numpuk, gak ada yang bisa bikin hati gembira
kecuali cuma nyanyi doang sama main PS. Yah, maklum jadi kacung itu
susah apalagi kalau ditinggal Boss pergi, kesana kemari jadi nggak bisa,
memang sih gak ada yang tau kita mau kemana dan berbuat apa, tapi
kerjaan bro yang bikin badan serasa di penjara.
Kejadiannya waktu Bossku pergi ke Cina, entah aku gak tau dia ada urusan
apa yang jelas itu bakal lama perginya. Maklum, waktu itu aku masih
pegang bagian keuangan, jadi lalu lintas keuangan perusahaan aku yang
pegang. Dan ketika itu aku ditelepon oleh anaknya boss agar segera
mengembalikan mobil yang kupakai, biasa dia kalau pergi sering pake
mobil milik perusahaan.
Ceritanya langsung saja, mobil aku antarkan ke rumahnya, soalnya jarak
kantor sama rumah cuma 2 KM. Setelah sampai, aku nunggu gak berapa lama,
anaknya boss keluar sama pacarnya, bohay bro pacarnya. Dan aku iseng
duduk-duduk di gazebo di taman. Tak lama kemudian datang pembantunya,
yang tentunya sudah aku kenal sebelumnya, menawarkan minuman.
"Mas Imam mau minum apa?" tanya pembantu boss. "Apa saja deh mbak, yang
penting bikin segar", jawabku. "Es jeruk mau?" kata dia. "Oke ... gelem
wis (mau dah)" sahutku. Tak lama kemudian dia datang sambil membawa dua
gelas es jeruk. Dalam hati aku bertanya-tanya, kok bawa dua gelas?
Minuman dia letakkan di meja dan dia duduk di depanku. "Mas, aku duduk
disini boleh to?" tanya dia, "Boleh kok ... Gimana, mau curhat apa?" aku
balik bertanya. Dia cuma senyum-senyum. Wah ... apa pula ini, pikirku.
"Gimana to mbak? Ada yang mau dicurhatin to" tanyaku lagi, "Anu mas ...
aku mau minta tolong benerin VCD bisa gak?" jawab dia, "Walah ... aku
gak bisa mbak, la rusaknya apa to?" tanyaku. "Udahlah ayo ... dilihat
dulu" jawabnya sambil berlalu menuju rumah boss.
Aku segera mengikutinya, ternyata VCD Player itu cuma kabelnya putus
bekas guntingan. Lhah ada apa ini saudara? Sambil nyambung kabel yang
putus itu aku iseng-iseng bertanya kepada dia, "Mbak, mau muter film BF
ya?" tanyaku, "Wooooo .... Maunyaa mas itu to" jawabnya. Setelah jadi,
iseng aku nyalakan VCD player itu, ternyata benar, didalamnya ada VCD
bokep lesbian.
"Hayooooo ... ketahuan nih, sering nonton BF" kataku sambil duduk
disampingnya. "Hehehee ..." dia cuma tersenyum. "Wah ... terus terang
aku tegang lho" sahutku. "Maunyaaaaa ... emang pengen ngewe sama aku
mas?" tanya dia terus terang. Dhuerrrrrrr ... ini yang aku nantikan, to
the point. "Mbak ... kok tiba-tiba ngomong gitu?" tanyaku sambil menahan
konak. "Lha mas tadi kan maunya ngewe to" jawabnya sambil bergegas
menuju dapur.
Ku ikuti dia sampai di dapur, ketika ku perhatikan dengan seksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, bodynya wuih bro ... Memel kata
orang Jawa. Jadi gak perlu lama, langsung ku peluk dia dari belakang
sambil meremas teteknya yang berukuran 34 itu. "Aaaahhhh ... ntar kalo
Mas Rendi pulang gimana" bisiknya manja. "Biarin, rendi udah pergi sama
pacarnya" sahutku sambil terus meremas-remas teteknya. Iseng aku raba
selangkangnya, ternyata sudah basah, dia ngompol tapi nggak ngomong sama
aku. "Kamu ngompol ya mbak?" tanyaku, "Habis mas sih yang bikin aku
basah" sahutnya. "Terusin di kamar yuuuk?" pintaku.
Kami berdua segera bergegas menuju kamar, maklum rumah boss sepi sekali,
yang ada cuma dia sama tukang kebun yang ada di halaman belakang.
Sesampainya di kamar langsung saja dia kuciumi dengan buas (hehehehee)
leher, dada, perut dan selangkangan tak lepas dari aksiku, padahal dia
masih memakai pakaian lengkap.
"Masssss ... mas nggak sabar yaaaa" katanya, sambil terus menciumi aku
dan melepaskan pakaiannya satu persatu. Ternyata memeknya wuihhh ...
Mulus bener, gak ada sehelai rambut, kami berciuman sambil beradu bibir,
aku tak tahan karena penisku sudah berdiri sejak tadi waktu di gazebo
depan. Kemudian aku ciumi memeknya sambil aku sedot kelentitnya yang
sudah mengeras.
"Masss ... sssshhhh ssssshhhhhh .... aaahhhhhhh .... massssss" desahnya
sambil menekan-nekan kepalaku agar wajahku terus menggesek memeknya yang
sudah basah oleh lendir dan liurku. Kadang aku hisap bibir bawahnya
sambil lidahku memainkan itil yang merah mengeras itu.
"Masssss .... massssss shhhhh ..... Ssrrriii pengggeenn dieewnnnttooot
massssss" desahnya terus meminta dan menekan-nekan kepalaku di
kemaluannya. Aku tak memperdulikan dia, terus saja aku memainkan lidahku
di memeknya, kadang aku sampai menjilat anusnya (gila bro ... anus
pembokat boss gua).
Dia terus mendesah dan menggeliat kayak belut karena keringatan ...
Hehhehehe ... aku jadi bingung, mau dimasukin kemana burung ini. Tak
memperdulikan apa yang akan terjadi aku iseng memasukkan burungku ke
mulutnya yang sedari tadi mendesah-desah. Tak disangka dia langsung
melahap burung standar nasional itu. Dihisap dan dikocoknya hingga aku
tak bisa menahan kenikmatan.
"Mass .... agggkkkuuhhhh pengggennddd nggenttotttt masssssss" katanya
sambil terus mengulum dan menghisap kontolku itu. Tiap kali kuremas
tetek dan ku mainkan memeknya dia semakin menggila menghisap dan
menjilati kontolku itu. "Eemmmmmhhhh ... enaaaaakkkk eeeannnnyyyyaakkk
masssssss" desisnya sambil terus menghisap. "Cepeeett dimasuukinnn
massssss ...." pintanya.
Tak menunggu lama, langsung aku coba masukkkan batang kenikmatan itu
kedalam memeknya yang sudah banjir lendir, jlebbbbbbbb .... rapeeetttt
broooooo .... Memeknya hangat sekali walaupun basah, terasa berkedut
memeknya. Terus ku hajar memeknya dengan tusukan cintaku. Dia juga
menggoyangkan pinggulnya sambil terus mendesah. "Massss .... tusukkk
tusukkk sampai mentok masss ... ahhhh ahhhh ahhhh enyaaaaaak" dia
meracau merasakan nikmat yang tiada tara. Terus ku mainkan kontolku
hingga pada akhirnya dia mengejang dan berteriak "Mmmmhhhhh ....
temmmpiiikkkkk .... tempikkkkuuuuuu ... moncorrrrrroooottt massssss",
tak tahan dengan racauan dan empotan memeknya aku cabut kontolku dan ku
kocok di depan wajahnya ... Croootttttt ... semburan spermaku mengenai
wajahnya.
Sambil mengusap sperma di wajahnya dia tertawa kecil, "Mass memekku
enakk gakkkk" katanya. "Hemmmhhhh ... nikmatt sekali memekmu Sri"
sahutku. Kemudian kami terbaring lemas karena permainan yang begitu
gila. Namun terus saja dia meremas dan memainkan batang kemaluanku yang
kini lemas, dia remas dia pegang kemudian tak disangka dia menjilati
kantung menyan yang aku punya sambil menjilati pangkal pahaku. Tak tahan
dengan perlakuan dia batang kontolku menegang kembali, kali ini aku
minta dia nungging ... Yes, I'll do anal in her ass!
Sambil mendesah-desah karena memek dan anusnya aku jilati dia memainkan
kedua buah dadanya, "Cepet masss ... dimasukinnnnn .... massss ahhhhhhh"
desahnya ketika aku menjilati lubang anusnya yang bersih itu. Tak
menunggu lama aku masukkan kontolku ke dalam anusnya, "Masssss .....
aaakkkkkk .... ssssakkkkiiittttt ...." teriaknya sambil mencoba
melepaskan dirinya dari tusukanku. Tapi aku tak kurang akal, pinggangnya
aku pegang hingga dia tak bisa bergerak. Sambil mendesah desah tak
karuan, entah karena nikmat atau kesakitan dia malah mengatupkan
anusnya. Rapettttttt .... aku memang diam tak memainkan goyangan atau
tusukan, ku pikir biar relax otot anusnya, selang 3 menit aku mencoba
menggerakkan maju mundur. "Aaakkkkkkk .... akkkuuuuu pengeeeen eeekkk
massssss" desahnya, aku tak memperdulikan dia mau ngomong apa. Yang
jelas kini aku mencoba melakukan anal sex dengan dia.
"Massss .... akuu penggennn eeekkkk .... Emmmhhhh" pintanya dengan wajah
memelas, namun aku terus mencoba menusuk anusnya yang ehemmmm ... rapet
itu. Dia terus meminta .... karena kasihan aku melepas tusukan di
anusnya. Ternyata benar juga ... ia langsung lari menuju kamar mandi
dengan telanjang. Tak lama kemudian dia kembali lagi sambil membawa
sebotol baby oil yang entah darimana dia mendapatkannya.
"Masss ... kamu kok tega, tusuk anusku dengan kasar" katanya sambil
merebahkan diri di pelukku. "Pengen lagi nggak?" tanyaku, "Pengen ....
tapi dikasih ini ya biar licin" jawabnya. Yesssssss .... doing anal
again ... Hingga akhirnya ketika dia mengerang dan aku mencabut
kontolku, anusnya menyemburkan semua udara yang dari tadi dia tahan
alias kentut keras sekali ...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar